Terus-terusan menatap layar hape bisa berbahaya, lho.
Sampai-sampai ada istilah cyber zombie. Duh!
DO YOU KNOW NOMOPHOBIA??
Saat ini ada istilah yang ngehits banget, yaitu nomophobia. Nomophobia berasal dari kata no-mobile-phone-phobia. Artinya, seseorang yang merasa ketakutan saat harus berjauhan dengan hape mereka. Pengidap nomophobia pasti selalu bawa hape kemana-mana karena mereka baru bisa tenang jika sudah memegang atau setidaknya melihat ada hape di dekatnya. Duh, bahaya banget ya.
Sekarang ini, hal tersebut sering banget terjadi. Menurut
Nicholas Carr, penulis buku The Shallows yang fokus menyoroti pengaruh gadget
dan internet terhadap perilaku manusia, makin banyak orang yang terikat secara
emosional kepada gadget mereka. Di dalam
buku tersebut, Nicholas menyebutkan bahwa 89% responden penelitiannya sangat
terikat dengan hape setiap harinya.
Kenapa sih, kita bisa sangat terobsesi dengan hape?
Alasannya ternyata simple banget, loh. Soalnya hape yang sudah sangat canggih
ini mampu memenuhi semua kebutuhan kita. Jadi wajar jika kita sangat terikat
dengannya karena bisa mendapatkan apa pun. Mulai dari games seru pengusir
bosan, informasi terkini, ngobrol sama teman, bahkan sampai ke penunjuk jalan.
TANDA-TANDA CYBER ZOMBIE
1.
Kita langsung lari secepat kilat begitu
mendengar hape berbunyi. Kita bakal kelabakan kalau susah menemukannya.
2.
Hape selalu berada dalam jangkauan pandangan
kita. Bahkan saat sebelum tidur, kita memastikan hape ada di dekat kita.
3.
Hape selalu dalam keadaan aktif. Bahkan, kita
jarang mengaktifkan mode silent atai vibrate.
4.
Selalu mengecek telepon, pesan masuk, sosmed,
dan lainnya setiap saat. Bahkan kita bisa curi-curi waktu untuk mengecek hape
saat ibu/bapak guru sedang menerangkan pelajaran.
5.
Mulai dari sosmed sampai games terbaru, semuanya
ada dihape kita. Sampai-sampai kita butuh lebih dari dua email.
6.
Tidak butuh waktu lama untuk membalas pesan yang
masuk, bahkan ditengah malam sekalipun.
JANGAN SAMPAI JADI CYBER ZOMBIE
1.
Sesekali balas pesan atau mention teman di
sosmed lewat telepon. Jika teman pingin curhat, alih-alih lewat whatsapp,
tawarkan untuk pajamas party. Jadi bisa lebih leluasa curhatnya.
2.
Cari kesibukan lain. Umumnya kita minin hape
saat sedang bosan atau enggak ada kerjaan. Kita bisa menyiapkan buku ditas,
sehingga saat merasa bosan, kita bisa membaca buku.
3.
Jika sedang sibuk, seperti saat belajar, matikan
hape atau atur dalam mode silent. Sehingga kita bisa mengendalikan keinginan
untuk mengecek hape terus-terusan.
4.
Tetapkan waktu tanpa hape. Misalnya seminggu
pertama tetapkan selama setengah jam. Waktu ini terus ditambah sampai kita
merasa yakin nggak terlalu terikat lagi dengan hape.
5.
Seimbangkan waktu online dan offline. Setiap satu
jam yang dihabiskan untuk online, dibayar dengan satu jam bersosialisasi
langsung dengan teman.
6.
Tempatkan hape jauh-jauh dari kita. Misalnya menyimpan
hape dikamar saat kita makan malam bareng keluarga atau menyimpannya dilemari
saat sedang belajar.
7.
Perhatikan grup yang diikuti di akun social
chat. Jika sudah enggak terlalu aktif di salah satu grup, kita bisa keluar atau
mute.
8.
Tidak mengecek hapebegitu bangun tidur. Notifikasi
yang masuk di malam sebelumnya bisa menunggu sampai siang, kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar